ALAMAT

JL. Kota Mas I No.18-21 Perum Kota Mas - Kota Cimahi - Jawa Barat. Telp. 022 86601258 Fax. 022 86601260 Hp. 087821918877 - 087821065097 - 082115555694

Senin, 30 Juli 2012

HORMON INHIBITOR ETILEN DAN SITOKININ

HORMON INHIBITOR ETILEN DAN SITOKININ

1. INHIBITOR

Berbeda dengan hormon lainya, Inhibitor adalah zat yang menghambat pertumbuhan tanaman. Hormon ini sering ditemukan pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk, atau pada fase dormansi. Dalam tanaman, Inhibitor menyebar di setiap organ tanaman. penyebaran ini tergantung pada jenis Inhibitor itu sendiri.
Saat ini,Inhibitor telah banyak di buat melalui proses kimiawi. Inhibitor buatan sering di gunakan untuk mencegah pertunasan pada umbi kentang dan bawang.Inhibitor berlawanan perananya dengan giberelin, karena justru menghambata pertumbuhan batang.
Di alam, semua hormon pertumbuhan ini tidak di temukan secara menyendiri, tetapi bekerja sama dengan hormon lainya. hal ini merupakan sifat dari unsur yang berinteraksi satu dengan lainya, sehingga merupakan satu sistem. zat pengatur tumbuh auksin (IAA), Giberelin, dan sitokinin tidak bekerja sendiri, melainkan saling berinteraksi. Dengan interaksi ketiga hormon ini akan menyebabkan pertumbuhan yang seimbang, Sesuai dengan yang diharapkan.

2. ETILEN

Etilen berperan dalam proses pematangan buah. Etilen berfungsi untuk mendukung respirasi, menghambat perpanjangan buah, menstimulasi perkecambahan,mendukung terbentuknya bulu-bulu akar, mendukung proses pembungaan pada nanas, dan menghambat transformasi auksin.

3. HORMON SITOKONIN

Sitokinin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang terdapat pada tanaman. Sitokinin pertama kali di temukan pada kultur jaringan tembakau yang ditumbuhkan pada media sintetis. Sitokinin juga di temukan pada air kelapa dan endosperma cair jagung, salah satu jenis sitokinin alami adalah Zeatin.
Sitokinin berfungsi untuk memacu pembelahan sel (celldivision) dan pembentukan organ. sitokinin dapat menunda penuaan berbagai jenis tanaman, sehingga bisa di gunakan untuk memperpanjang umur panen tanaman.
Dalam struktur reproduksi, sitokinin berfungsi untuk mempertahankan hidup tumbuhan dengan memacu pergerakan gula, asam amino, dan berbagai hara dari daun dewasa menuju bunga dan buah. Pada tanaman bunga seperti mawar dan anyelir- penamabhan sitokinin pada saat bunga mulai tua dapat menghambat penuaan.
Pada tanaman sayuran seperti Kubis, penambahan sitokinin dapat meningkatkan daya simpananya. Sitokinin juga dapat membantu sel-sel muda untuk meningkatkan daya tampung mineral yang diangkut oleh floem dan memacu pertumbuhan kuncup samping tumbuhan dikotil.
Sitokinin juga berfungsi untuk memacu sel kotiledon dan daun tumbuhan dikotil. Kotiledon ini akan berfungsi menjadi organ fotosintetis yang bagus. Fungsi sitokinin yang penting adalah memacu perkembangan etioplas menjadi kloroplas dan meningkatkan laju klorofil. Akibatnya, laju fotosintetis akan meningkat. sama hal nya dengan giberelin dan auksin, Sitokinin juga telah Beredar di pasaran secara komersial. salah satunya adalah Benziladenin.
Bersama dengan Auksin, sitokinin berfungsi dalam pertumbuhan sel meristem dan memengaruhi perkembangan kuncup, batang, dan daun. Perpaduan anatara sitokinin dan IAA dapat mengembalikan pertumbuhan serta perkembangan tumor mahkota pada batang tanaman dikotil dan gymnospermae.


Minggu, 29 Juli 2012

HORMON GIBERELIN (GA3)

HORMON GIBERELIN (GA3)

Giberelin merupakan salah satu hormon tubuh yang di temukan oleh orang berkebangsaan jepang pada tahun 1930. Hormon ini ditemukan ketika ia melakukan penelitian mengenai gangguan pada tanaman padi. Padi yang tidak kuat menahan dirinya sendiri karena ukuranya terlalu panjang jika dibandingkan dengan batang padi normal.Penyabab kondisi ini adalah jamur  Gibberella fujikuroi
Gibberelin adalah senyawa aktif yang diambil dari jamur gibberella fujikuroi tersebut. Isolasi dari jamur tersebut jika di semprotkan ke tanaman lain akan membantu proses pertumbuhan. Pada saat ini telah diketahui Giberellin juga terdapat pada tanaman angiospermae, gymnospermae, paku-pakuan ,lumut, serta beberapa jenis ganggang dan bakteri.berikut ini beberapa fungsi giberelin.

1. Membuat Buah Tanpa Biji (Seedless)
Pemberian giberelin bermanfaat dalam proses parhenocarpy dan fruit set. Parthenocsrpy adalah proses tidak terbentuknya biji dalam buah. Karena itu , pemberian giberelin bermanfaat dalam proses rekayasa untuk menghasilkan buah yang tak berbiji. Pemberian giberelin juga bermanfaat dalam meningkatkan jumlah tandah buah (fruit set) dan meningkatkan hasil buah. Pemberian giberelin juga dapat menyebabkan buah yang telah di panen tidak cepat busuk, sehingga lebih tahan lama.

2. Mengatasi Kekerdilan Akibat Mutasi (Gnetic Dwafism)
Giberelin merupakan hormon  yang mampu merangsang pertumbuhan secara sinergi, baik bagian batang, akar, maupun daun. Di dunia pertanian, manfaat giberelin yang penting adalah mengatasi masalah genetic dwafism atau kekerdilan pada tanaman. Genetic dwafism adalah suatu gejala yang di sebabkan adanya mutasi. Dengan pemberian giberelin, tanaman yang tadinya tumbuh kerdil dapat kembali tumbuh normal. Hasil penelitian menunjukan pemberian giberelic acid pada tanaman kacang menyebabkan tanaman yang kerdil menjadi tinggi.

3. Mempercepat Proses Pembungaan
Giberelin berfungsi untuk mempercepat proses pembungaan. Giberelin dapat memenuhi kebutuhan bunga beberapa jenis tanaman pada musim dingin ketika potosintesis kurang dan memacu taanaman agar berbunga lebih awal.

4. Mempercepat Proses Pertumbuhan
Pemberian giberelin pada fase perkecambahan (Germination) sangat menguntungkan . Giberelin membantu proses anzimatik untuk mengubah pati menjadi gula yang selanjutnya di translokasi ke embrio. Gula akan di gunakan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan, sehingga pertumbuhan embrio berlangsung cepat.
Pemberian GA3 dapat meningkatkan aktivitas kambium dan perkembangan xilem sehingga aktivitas pertumbuhan berjalan lancar dan cepat. Pemberian Giberelin pada tanaman kacang-kacangan akan memacu pertumbuhan dan mempercepat perambatan. Begitu juga pada tanaman semangka, mentimun air, dan mentimun yang di semprot giberelin mengalami perpanjangan batang yang sangat cepat.


5. Meningkatkan Produktivitas
Di Amerika serikat, Perkebunan anggur telah menggunakan giberelin untuk meningkatkan kerenyahan dan ukuran anggur. Di Hawai, giberelin digunakan untuk meningkatkan produksi tebu. Selain itu, giberelin yang disemprotkan ke tanaman seledri menyebebkan tanaman bertambah panjang, bertambah renyah, produksi meningkat.
Penggunaan giberelin pada tanaman anggur tahan terhadap infeksi cendawan. Penyemprotan giberelin dilakukan sejak tanaman berbunga dan pada fase pembentukan rangkaian buah. Penyemprotan giberelin pada buah dan daun jeruk nevel bisa mencegah timbulnya gangguan pada kulit buah dan menjaga agar kulit tetap kencang selama penyimpanan.

Kamis, 26 Juli 2012

PENGELOMPOKAN UNSUR HARA DAN KETERSEDIAANNYA BAGI TANAMAN

PENGELOMPOKAN UNSUR HARA DAN KETERSEDIAANYA BAGI TANAMAN

Unsur hara tanaman ada beberapa beberapa macam, sehingga untuk memudahkanya dan mempelajarinya para ahli di bidang nutrisi tanaman mengelompokan menjadi 2 kelompok besar yaitu :
1). Unsur hara esensial dan 2) unsur hara tidak esensial.
                  Unsur hara esensial dikelompokan lagi menjadi 2 yaitu
1) unsur hara makro dan 2) unsur hara mikro.
                  Menurut Arnon ddan Stout (1939) unsur hara dapat dikatakan esensial apabila memenuhi kriteria sbb :
a. Apabila tanaman tidak mendapat unsur yang bersangkutan, tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidup secara penuh.
b. Unsur yang bersangkutan terlibat langsung dalam proses metabolisme
c. Fungsi fisiologisnya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. 

Pengelompokan Unsur hara makro dan mikro di dasarkan atas jumlah (kuantitas) yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah yang relatif lebih banyak daripada Unsur Mikro. Unsur makro di butuhkan sebanyak 1000 ng g-1 berat kering tanaman. Sedangkan unsur mikro hanya 100 ng g-1 berat kering tanaman (Oertli, 1979).

2.1. Unsur Hara Makro
Unsur hara makro terdiri dari 9 unsur yaitu C, O, H, N, P, K, Ca, Mg, dan S

2.2. Unsur Hara Mikro
Unsur yang termasuk kedalam kelompok unsur hara mikro tediri dari 7 unsur

2.3Unsur Hara Beneficial
Yang dimaksud dengan unsur hara Beneficial adalah unsur hara yang dapat menstimulir pertumbuhan tanaman, tetapi tidak bersifat esensial. Atau hanya bersifat esensial untuk species tanaman tertentu.
Unsur harayang termasuk kedalam unsur hara Beneficial adalah natrium/sodium (Na), Silikon (Si), kobalt (Co), nikel (Ni), dan Alumunium (Al).
Kecuali menurut kuantitas yang dibutuhkan tanaman, ada cara pengelompokan lain yang menggunakan dasar yang berbeda. 
Mengel dan Kirby (1982) mengelompokan unsur hara tanaman menurut sifat biokimia dan fungsi fisiologis mereka. Berdasarkan Fungsi Fisiologis mereka unsur hara dikelompokan menjadi 4 kelompok yaitu :
Kelompok 1 : terdiri dari C, H, O, N, dan . Unsur-unsur ini merupakan penyusun utama bahan organik, terlibat dalam proses enzymatik dan reaksi-reaksi oksidasi-reduksi.
kelompok 2 : terdiri dari P dan B. Ke dua unsur ini terlibat dalam reaksi transfer energi dan esterifikasi dengan gugus-gugus alkohol di dalam tanaman.
Kelompok 3 : meliputi K, Ca, Mg, dan Cl. Kelompok ini berperan dalam Osmotik dan keseimbangan ion. Kecuali itu juga memiliki fungsi-fungsi yang spesifik dalam konfirmasi enzym dan katalisis.
Kelompok 4 : meliputi Fe, Cu, Zn, dan Mo. Hadir sebagai chelate struktural atau metaloprotein, unsur-unsur ini memungkinkan terjadinya transfortasi elektron melalui perubahan valensi.
Unsur hara tanaman juga dapat dikelompokan menjadi kelompok metal dan non metal. Kelompok metal meliputi K, Ca, Mg, Fe, Zn, Mn, Cu, dan Mo. Sedangkan kelompok non metal adalah N, P, S, B,dan Cl (Bennent, 1993).

Sumber : NUTRISI K.A WIJAYA

Selasa, 24 Juli 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU NUTRISI TANAMAN

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU NUTRISI TANAMAN

Sejarah ilmu hara tanaman dapat dilacak kebelakang sampai zaman Romawi. Tulisan-tulisan yang mencatat mengenai kegiatan yang berkaitan dengan pertanian di zaman Romawi memberi petunjuk, bahwa pengguna kotoran hewan, abu, bubuk tulang, dan kompos dapat memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan tanaman. Hal senada juga tercatat di tulisan-tulisan kuno di China,daerah Amerika tengah, Dan Amerika Selatan.
     Aristoteles (384-322) mengajarkan bahwa tumbuhan mengambil makanan langsung dari tanah melalui akar, sehingga tumbuhan tersusun atas unsur-unsur yang ada di dalam tanah. Sedangkan Van Helmont (1577-1644) berkebangsaan Belgia dan Robert Boyle (1627-1691) berkebangsaan irlandia, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, bahwa tumbuhan hanya hidup dan tumbuh dengan menyerap air yang mana dengan bantuan Energi tertentu berubah menjadi substansi dapat dibakar dan substansi tidak dapat dibakar.
        Temuan dan pendapat diatas tentu saja berbeda dengan pendapat yang dianut sekarang mengenai ilmu unsur hara tanaman (Nutrisi tanaman).
        Ilmu Nutrisi Tanaman (Hara Tanaman) yang di anut sampai saat ini adalah di mulai adalah dimulai pada Abad ke-17 yang dipelopori oleh Jan Ingen Housz (1730-1799) berkebangsaan Belanda, Jean Senebier (1742-1809), Nicolaus Th. De Saussure (1767-1845) keduanya berkebangsaan Swiss. Mereka melakukan penelitian berdasarkan ilmu kimia dan fisika yang diterapkan dalam analisis jaringan tumbuhan dan juga melakukan penelitian metabolisme tanaman hidup. De Saussure kemudian menemukan kenyataan bahwa tumbuhan menyerap CO2 dan air melalui reaksi tertentu yang melepaskan O2. Unsur organik yang diserap dari tanah dalam jumlah kecil juga memainkan peran dalam pertumbuhan tanaman. Teori asimilasi CO2 dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi.
          Dua Ilmuan Thaer (1757-1828) dari Jerman dan Berzelius dari Swedia menyatakan bahwa tumbuhan hidup  mendapatkan makanan dari air dan humus (Teori Humus). Pendapat ini di kemukakan berdasarkan pengalaman mereka dan pengamatan praktik petani dilapangan yang memberi pupuk kandang untuk tanaman mereka.
         Pada tahun 1800 sebuah akademi di Berlin mengadakan sayembara dan memberikan hadiah  bagi ilmuan yang mampu memberi penjelasan tentang "Dari apa tanah tersusun dan bagaimana  diserap oleh tanaman sehingga terbentuk organ tumbuhan?" saat itu belum ada yang mampu menjelaskan karna terbatasnya alat analisis  dan metode yang ada.
         Wiegmann (1770-1853) dan folstorff keduanya berkebangsaan Jerman memenangkan hadiah karena mampu memberi jawaban tumbuhan akan mengalami stres apabila tidak di beri unsur anorganik yang dapat larut di air dalam jumlah yang cukup. Waktu itu mereka membuat percobaan media yang di cuci dengan air raja dan hanya di siram dengan Akuadest. Kemudian apabila tanaman di tumbuhkan pada media yang di tambah mineral tanaman akan tumbuh normal. Hasil penemuan ini membuktikan bahwa tanaman tumbuh dengan baik apabila mendapatkan air, CO2 dan mineral yang berasal dari tanah. Tetapi mereka belum tahu mineral apa saja yang di butuhkan tanaman untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Berdasarkan temuan Wiegmann dan polstorff di lakukan penelitian yang memberikan unsur mineral secara bergantian dengan media pasir quarsa (Hellriegel 1831-1895, Jerman), dan media aquadest ( Sachs 1832-1897, Jerman dan Knop 1817-1891, Jerman). Dari hasil riset mereka diketahui bahwa Ca,Fe,K,Mg,P, dan S merupakan unsur yang mutlak harus diberikan untuk tanaman tingkat tinggi. Boussingault (1802-1887, Prancis) menemukan bahwa kebanyakan tanaman menyerap senyawa N dapat larut dari dalam tanah.
       Justus Von Liebigs (1803-1873, Jerman) melalui karya utamanya tentang " Kimia organik dan penerapanya dalam pertanian dan fisiologi" mengeluarkan teori" unsur mineral sebagai unsur hara tanaman ". Karyanya ini di publikasikan tahun1840.
  Terpacu oleh hasil-hasil riset terdahulu terutama oleh Justus Von Liebigs para ahli di bidang pertanian giat melakukan riset yang bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman. sebagai bukti banyak dihasilkan pupuk yang di produksi sekala besar sebagai berikut:

1830     Pengapal pertama Chilesalpeter (NaNO3)
1840     Eksport perdana pupuk Guano dari Peru Inggris
1843     Produksi perdana Superfosfat di Inggris
1861     Dimulainya tambang Kalium di Jerman
1880     Pertama kali di produksi Pupuk Amoniak di Jerman
1912     Produksi Urea pertama dari bahan Amoniak di Jerman


Sumber : Nutrisi K.A. WIJAYA